Kebakaran Hutan Papua

Indonesia darurat kemarau, kelihatannya masa kemarau panjang yg memicu kekeringan & kebakaran hutan tidak cuma berlangsung di wilayah padat warga Pulau Jawa, Sumatera, & Kalimantan saja. Di akhir bln Agustus ini, informasi tidak baik berkaitan resiko periode kemarau juga menyapa saudara Kita di ujung timur Indonesia, tanah Papua. Salah satu kawasan yg berada di puncak paling atas Indonesia, Gunung Jayawijaya di Pegunungan Tengah Papua dilaporkan sudah berjalan kebakaran hutan & kekeringan parah.

Bahkan resiko kekeringan panjang tidak cuma membakar hutan, sedikitnya ada 48 kampung di 25 distrik di Jayawijaya yg mengalami kebakaran, seperti yg dilansir dari page Mongabay.co.id.

Keadaan rumah masyarakat di perkampungan Gunung Jayawijaya tergolong rumah rutinitas sederhana, terbuat dari kayu & ilalang sbg atapnya, disebut yang merupakan rumah Honai. keadaan yg begitu makin menambah gede potensi kebakaran. Page Mongabay melaporkan sedikitnya kemarau sudah memicu kebakaran hutan, rumah (baik rumah honai ataupun rumah seng) ternak, & kebun. Kebakaran rumah masyarakat yg paling tidak sedikit berlangsung di Kampung Wesakin, Distrik Wouma yg membakar habis 35 honai & delapan rumah seng. Tidak Hanya Kampung Wesakin, kebakaran rumah masyarakat akibat periode kemarau berjalan di Yapema, Walesi, & Musatfak.

Penderitaan masyarakat Papua yg bermukim di Pegunungan Jayawijaya makin berlanjut sesudah menyaksikan kenyataan bahwa kemarau serta berdampak terhadap kebun mereka. Di Kampung Welagome, ubi atau hipere dalam bahasa setempat yg telah siap panen hasilnya mati lantaran kekeringan.

Sementara itu, jauh di dalam hutan belantara Taman Nasional Lorentz yg tetap jadi bidang dari Gunung Jayawijaya serta ikut terbakar. Di Asia tenggara, Taman Nasional Lorentz yaitu salah satu ketajiran alam Indonesia yg paling bernilai lantaran keragaman hayati baik hewan endemik ataupun tumbuhan yg hidup di dalam hutan seluas 2, 450 juta hektare tersebut.

Keadaan kemarau panjang bersama intensitas lumayan parah di Tanah Papua jikalau dijelaskan dengan cara ilmiah yaitu pengaruh segera dari peningkatan suhu di Samudera Pasifik di lautan sebelah utara & timur Papua. Kenaikan suhu Pasifik saja dapat amat berpengaruh & berdampak terhadap El Nino di Pulau Jawa, padahal Jawa jauh di sebelah barat Pasifik, terlebih di Papua yg miliki garis pantai serentak menghadap Samudera Pasifik.

Tubuh Meteorologi & Geofisika Stasiun Meteorologi Wamena menyampaikan terhadap page Mongabay dikutip oleh blog.act.id bahwa peningkatan suhu hawa di Laut Pasifik sudah mengambil resiko segera perubahan angin & tekanan hawa maka curah hujan menyusut drastis. Imbas dari fenomena ini, Pegunungan Tengah Papua yg jadi titik paling atas di Indonesia mengalami suhu siang hri yg teramat terik & panas, & suhu tengah malam sampai menjelang subuh yg amat sangat dingin.(CAL)

img : mongabay

Sumber