longsor-lebong-tandai

Hujan yg makin deras di akhir thn 2015 kembali mengambil narasi duka. Berkali-kali telah diperingatkan bahwa datangnya masa hujan berarti meningkatkan risiko dari bencana banjir & tanah longsor. Kewaspadaan bakal risiko ini mesti tetap dioptimasi tapi bukan berarti disikapi bersama kepanikan.

Kejadian bencana longsor yg mematikan di wilayah pertambangan rakyat Lebong Tandai, Bengkulu setidaknya mampu jadi peringatan. Hujan deras yg mengguyur tidak dengan henti sewaktu lebih dari 24 jam seketika menggetarkan tanah di tebing curam tambang Lebong Tandai, Bengkulu. Tidak Dengan pertanda sama sekali, 18 orang tertimbun longsor yg berjalan cuma dalam sekian banyak detik. Berita terakhir dari Antaranews menyebut, dari 18 korban yg tertimbun masihlah ada seputar 15 korban lain yg tetap dicari. 2 jenazah korban longsor telah ditemukan, sedangkan satu orang ditemukan selamat bersama keadaan patah tulang.

Pasca kejadian tanah longsor yg berjalan di penambangan rakyat Lebong Tandai peninggalan Belanda ini, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro segera menuju wilayah Rejang Lebong memimpin evakuasi. Buat ketahuan, keadaan wilayah pertambangan di Lebong Tandai yakni kawasan terpencil yg sulit sekali akses & transportasinya. Bahkan tatkala puluhan th, masyarakat seputar yg hendak menuju kawasan pertambangan rakyat di Lebong Tandai cuma mampu memanfaatkan kereta lori mini yg telah dimodikasi bernama Molek.

Mengingat area kejadian tanah longsor yg susah dijangkau, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro serentak memberikan instruksi kusus. Berikut yaitu 3 langkah darurat yg sedang diusahakan pasca bencana tanah longsor di Lebong Tandai Bengkulu

Pencarian korban tanah longsor di Lebong Tandai dapat dilakukan hingga batas disaat yg ditentukan oleh tim Sar

Sampai artikel ini diturunkan belum ada berita lebih lanjut dari proses pencarian 15 korban longsor di Lebong Tandai. Keadaan medan yg ekstrem & jalur menuju area tanah longsor yg terpencil semakin menyulitkan pencarian. Pasalnya tim SAR cuma memanfaatkan cangkul mungil buat menggali tanah yg banyak sekali.

Lembaga Sosial & BPBD Bengkulu mengkoordinir & mengkondisikan pertolongan sembako utk dua area kejadian tanah longsor

Perintah ke-2 ini dikhususkan bagi dua ruang kejadian yaitu pertambangan rakyat yg tertimpa longsor & Desa Lebong Tandai yg berada di tempat amat terpencil. sampai kini Desa Lebong Tandai cuma dapat dilalui memakai kereta mini Molek. Padahal di Lebong Tandai ada seputar 147 Kepala Keluarga di mana 30 persennya termasuk juga rumah tangga miskin

Instansi PU Bengkulu mesti menanggulangi kerusakan jalur molek maupun menciptakan jalur alternatif maka penduduk Desa Lebong Tandai tak terisolir.

Kejadian tanah longsor di Lebong Tandai seakan terhubung mata publik Indonesia bahwa masihlah ada wilayah terpencil di Sumatera yg cuma mampu dijangkau memanfaatkan kereta lori mini bernama Molek. Tetapi saat ini jalur kereta molek sebagai peninggalan Belanda terputus & mengisolasi desa Lebong Tandai. Hasilnya, berita terakhir dari Antaranews menyebut, kepada Sabtu siang (5/12) pertolongan telah diangkut dgn memanfaatkan satu satuan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana yg dikirim dari Palembang Sumsel. Helikopter ini mulai sejak mengangkut 34 koli lebih kurang 600-700 kg bahan-bahan makanan seperti beras, mie instan, gula & bahan yang lain. (cal)

img : republika

Sumber