Semenanjung Sinai

Awal Nopember 2015 di buka dgn suatu tragedi yg menyentak nurani. Pesawat komersial berbendera Rusia, Kogalymavia hilang kontak tidak lama sesudah lepas landas dari Bandara Shar El-Sheikh. Pesawat hasilnya ditemukan hancur berkeping-keping, tidak menyisakan satu juga korban selamat. Pesawat jatuh & menghujam tanah di Semenanjung Sinai.

Mendadak, wilayah Semenanjung & Pegunungan Sinai jadi dikenal dunia. Apalagi jikalau dikaitkan bersama kejanggalan kasus jatuhnya pesawat Rusia ini. Beraneka Ragam analisis menyebutkan bahwa pesawat jatuh sesudah meledak apalagi dulu di hawa. Pemberontak militan yg berafiliasi bersama ISIS serta mengklaim sudah menjatuhkan pesawat berbendera Rusia. Seluruhnya analisis itu menyimpulkan terhadap satu rangkuman prematur bahwa Pesawat komersial Rusia itu jatuh & menewaskan 224 penumpangnya dikarenakan serangan teroris militan ISIS diatas Semenanjung Sinai.

Selagi ini benar-benar didapati bahwa wilayah Pegunungan di Semenanjung Sinai ialah salah satu basis dari pemberontak militan.

Semenanjung Sinai atau dalam Bahasa Inggris dinamakan yang merupakan Sinai Peninsula yakni suatu semenanjung berbentuk segitiga yg terletak di wilayah Asia Barat tapi jadi sektor dari negeri Mesir di Benua Afrika. Daratan seluas 60,000 km2 (23,000 sq mi) ini dibatasi oleh Laut Tengah di utara, Laut Merah di selatan, Terusan Suez di barat, & perbatasan dgn Israel di timur laut. Daerah ini jadi penghubung antara benua Asia & Afrika.

Semananjung Sinai ini nyaris semuanya tertutupi oleh wilayah Padang Pasir yg tidak berpenghuni. Tapi di sekian banyak kota pesisirnya seperti Sharm el Sheikh jadi tempat destinasi idola wisatawan Eropa utk berlibur ditengah cuaca terik Laut merah.

Tatkala sekian banyak thn terakhir, seperti yg dilaporkan oleh CNN, gejolak militan di wilayah Sinai sudah jadi pertanda paling nyata bahwa situasi politik & keamanan di negeri Mesir belum stabil. Masihlah teringat dalam ingatan bahwa saat ini Mesir dipimpin oleh Presiden Abdel Fattah Al-Sisi, Beliau memimpin Mesir sesudah kegiatan agung penduduk Mesir menggulingkan mantan Presiden Mohammed Mursi. Disaat itu Mursi pula memimpin Mesir sesudah menggulingkan Presiden Hosni Mobarak. Gejolak politik besar-besaran sudah mengambil keadaan keamanan Mesir jatuh kepada titik terendah.

Waktu Ini sesudah Presiden berganti jadi Abdel Fattah Al-Sisi nyata-nyatanya tidak mengambil perubahan yg berarti.

Dilaporkan oleh CNN, di awal th 2015 ini contohnya. Berlangsung suatu kerusuhan agung yg bertepatan bersama peringatan empat th perlawanan warga memberangus kebusukan Presiden Hosni Mobarak. Kepada kerusuhan itu, lebih kurang 20 orang dinyatakan tewas.

Ternyata memang lah, pemberontakan kepada situasi politik yg masihlah memanas di Mesir tidak cuma berlangsung di wilayah Kairo di pusat Kota. Tetapi pula bergejolak di wilayah Semenanjung Sinai. Hasilnya grup militan juga tumbuh subur & berbasis di wilayah Gurun Sinai yg berbatasan cepat dgn wilayah Gaza & Israel.

Masihlah dilansir CNN, sampai tulisan ini dimuat. Ada kira kira 15 group Militan yg membawa basis di wilayah Semenanjung Sinai. Salah satu grup yg paling aktif yakni Ansar Bayt Al-Maqdis, yg th dulu berbaiat pada ISIS. (cal)
img : voanews

Sumber