Puasa-dan-Penuaan-dini

Telah tak sedikit riset membuktikan bahwa berpuasa memang lah menjadi ibadah yang penuh berkah sekaligus menyehatkan. Dengan melakukan puasa cocok dgn aturan akan membawa berbagaimacam manfaat kesehatan bagi tubuh, salah satu yang pass mengejutkan ialah ternyata puasa menghambat proses penuaan dini.

Seperti yang diketahui, puasa merupakan bentuk business mengistirahatkan organ tubuh pencernaan dari etika mengunyah hingga mencerna gizi dari makanan yang kita konsumsi. Berpuasa dgn kiatmudahnya sanggup mengurangi intensitas penyerapan energi yang amat sering berlebihan di hari-hari biasa. Selayaknya diet, puasa khususnya ibadah puasa ramadhan yang dijalankan dgn kiat rutintatkala satu bulan penuh terkecuali mengurangi lemak dalam tubuh, namun juga membawa manfaat kesehatan yang pass agung dampaknya.

Seperti terhadap studi yang dilakukan oleh University of Southern California, peneliti dalam riset tersebut menemukan bahwa diet kalori yang dilakukan secara berturut-turut seperti puasa ramadhan memeliki efek yang luar biasa kepada tubuh. Diet seperti puasa ramadhan yang dilakukan dgn trick berturut-turut disebut sebagai fasting mimicking diet (FMD).

Tak Cuma menguji dampak langsung FMD terhadap tubuh manusia, pertama peneliti jalankan uji diet FMD terhadap tubuh tikus. Berdasarkan pada pengamatan yang mendalam setelah memberikan penangangan fasting mimingking diet pada tikus, terlihat bukti bahwa puasa akan menghapus lemak di sekitar perut dan mengingkatkan sel progenitor dan sel stem di sejumlah organ tikus, termasukorgan yang paling pentingnya, ialah otak. Dgn bukti seperti itu, maka proses regenerasi saraf otak akan semakin meningkat sehingga mempertajam kapabilitas daya ingat.

Usai meneliti dampak diet semacam puasa kepada tikus, peneliti pun lakukan riset yang sama kepada jumlahnya orang yang berpuasa lebih dari 4 hari dgn trik berturut-turut, hasilnya bahwa puasa ramadhan yang serupa dengan FMD sanggup mengurangi risiko-risiko tak baik penyebab penuaan. Seperti gejala penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular ataupun kanker. Dalam riset itupun sertadibuktikan bahwa puasa yang dilakukan berturut-turut seperti ramadhan tak memiliki resiko samping yang berarti.

Pemimpin riset mengutarakan bahwa dengan metode berpuasa berturut-turut seperti ramadhan sanggup mengurangi mengonsumsi kalori 34-35% lebih sedikit di bandingkan bersama mengkonsumsikalori harian di fase tidak berpuasa. Asumsinya, dengan asupan kalori yang lebih rendah tersebut, tubuh dapat terpicu untuk mengurangi produksi homron IGF-I yang merupakan hormon penyebab penuaan, dan juga terbukti yang merupakan hormon pemicu kanker.

selain itu, pengurangan kalori tatkala berturut-turut secara rutin seharusnya puasa ramadhan juga sanggup mengurangi jumlah produksi hormon IGFBP dan zat-zat tidak berguna yg lain seperti glukosa sederhana, trunk fat, dan protein C-reaktif yang mungkin saja besar dikemudian hari akan menjadi pemicu penyakit kardiovaskular ataupun diabetes.(CAL)

Sumber